Timbunan emas Jenderal dari Jepang, Tomoyuki Yamashita, saat perang dunia II masih diburu banyak pihak. Timbunan emas itu disebut-sebut sebagai salah satu harta karun terbesar di dunia.
Ada organisasi khusus bernama Kin No Yuri atau Bunga Lili Emas. Saudara Kaisar Hirohito, Pangeran Yasuhito, dipercaya jadi ketua. Mereka merampas emas dari Asia Tenggara kemudian mengumpulkannya di Filipina, baru dikapalkan ke Jepang.
Sudah beberapa kali pengiriman emas dan barang berharga ke Jepang ini berhasil. Dari emas rampasan inilah Jepang membiayai peperangan di Pasifik. Sebuah front pertempuran yang membentang luas dari Manchuria hingga Kepulauan Solomon. Tentunya ini menguras biaya luar biasa besar.
Namun sejak tahun 1943, harta rampasan tak bisa dikirim ke Jepang. Penyebabnya, armada Jepang sudah kalah di lautan.
Mereka tak punya lagi cukup kapal perang atau pesawat tempur guna mengawal kapal-kapal emas tersebut ke Jepang.
Pesawat tempur sekutu dan kapal selamnya siap mengkaramkan kapal Jepang yang lewat.
Sekitar tahun 1945, Jepang sudah nyaris kalah total. Pangeran Yasuhito, Jenderal Yamashita dan beberapa pejabat lain meledakkan terowongan dan gua untuk menutup timbunan emas dalam gua-gua di bawah tanah.
Diperkirakan ada sekitar 6.000 ton emas yang telah dirampas tentara Jepang di kawasan Asia Tenggara dan beberapa negara disekitarnya saat Perang Dunia II tersebut.
Banyak yang percaya harta tersebut tersebar di beberapa negara Asia Tenggara dan tak sempat dibawa ke Jepang.
Mulai dari tentara, pemburu harta karun, hingga presiden, mereka semua berebut untuk mendapatkan emas seberat ribuan ton yang telah dijarah pasukan Jepang dari negara-negara di Asia Tenggara saat Perang Dunia II. (sumber : indocropcircles)

- Copyright © Misnesia - Misteri Indonesia - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -