Penemuan sebuah Gua di pesisir Aceh ini bisa membantu para peneliti untuk mempelajari lebih lanjut tentang tsunami yang telah terjadi di Aceh 2004 silam. Gua ini seperti perekam tsunami-tsunami yang telah terjadi di daerah tersebut, setidaknya telah tercatat 11 tsunami sebelum tahun 2004 silam.

Perekaman tsunami-tsunami yang telah terjadi di Aceh ini dengan melakukan penelitian pada endapan-endapan pasir yang berada di gua tersebut. Endapan pasir yang berada di gua tersebut berasal dari ombak-ombak besar yang menyapu pesisir hingga wilayah pemukiman, hal ini disebabkan karena gua yang hanya berjarak beberapa meter dari lepas pantai banda Aceh dan letaknya satu setengah meter ombak dan juga terlindungi dari badai sehingga hanya ombak besar yang dapat mencapai gua tersebut.

Seorang ahli geologi gempa bumi, Charles Rubin mengatakan bahwa, “Jangka waktu antar bencana memang tidak pasti”. Yang terakhir sebelum 2004 terjadi sekitar 2.800 tahun lalu, namun ada empat tsunami yang terjadi dalam periode 500 tahun sebelum itu. Dan mungkin saja ada bencana alam lainnya.

Para peneliti mengetahui, misalnya, bahwa ada dua gempa bumi besar di seputar wilayah Banda Aceh sekitar tahun 1393 dan 1450. Rubin mengatakan sebuah tsunami besar bisa saja menyapu bukti adanya bencana lain melalui erosi. Namun para ilmuwan masih berusaha untuk menentukan ukuran ombak yang dapat memasuki gua.


Kesimpulan yang bisa diambil adalah bencana besar yang terjadi tahun 2004 lalu itu bukan berarti tidak akan terjadi lagi dalam 500 tahun ke depan,” kata Rubin, seraya menambahkan bahwa gua tersebut ditemukan secara tidak sengaja dan bukan bagian dari kerja lapangan yang direncanakan. (sumber : indocropcircles)

- Copyright © Misnesia - Misteri Indonesia - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -